CPDS

Meningkatkan Ketahanan Pangan Indonesia, Mengurangi “Distraksi” dan Memperkuat Tindakan Strategis

Author: Gita Zulfie Ramadhani
(Peneliti CPDS Indonesia)

(Ditujukan kepada pemangku kepentingan, masyarakat, akademisi dan pihak swasta)

Indonesia masih menghadapi gap antara potensi produksi dan ketahanan pangan yang nyata di masyarakat. Penyebabnya, kombinasi faktor internal seperti tata kelola, fragmentasi kebijakan, kelemahan nilai tambah rantai pasok, infrastruktur pasca-panen, dan faktor eksternal seperti perubahan iklim, harga komoditas global, gangguan rantai pasok global, hingga tekanan pasar komoditas. Dalam beberapa dekade terakhir, muncul kebijakan besar seperti food estate, intervensi pasar, program bantuan pangan masal,  yang di satu sisi berpotensi memperkuat pasokan, namun di sisi lain menunjukkan problem implementasi, koordinasi, dan dampak lingkungan atau pasokan jangka pendek, misalnya krisis minyak goreng tahun 2022, kebijakan impor pangan berulang, hingga isu food estate menjadi bukti empiris terbaru dalam menunjukkan perlunya fokus untuk menutup celah kelembagaan sekaligus menangani masalah struktural seperti konversi lahan dan kehilangan pasca-panen.