Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wpelemento-importer domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/cpds/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the premium-addons-for-elementor domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/cpds/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/cpds/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the breadcrumb-navxt domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/cpds/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
“Fenomena Mothering Dalam Konteks Relationship” - CPDS

CPDS

“Fenomena Mothering Dalam Konteks Relationship”

Mothering dalam konteks hubungan merujuk pada peran atau perilaku yang menyerupai perhatian, perawatan, dan dukungan emosional yang biasanya diasosiasikan dengan seorang ibu terhadap anak-anaknya. Dalam hubungan romantis, konsep mothering bisa merujuk pada perilaku pasangan yang memperlihatkan sifat-sifat tersebut terhadap pasangannya.

Dalam konteks mothering dalam relationship, pasangan yang menunjukkan tindakan mothering dapat melibatkan:

  1. 1. Perhatian: Menunjukkan perhatian yang mendalam terhadap keadaan emosional dan fisik pasangan, dan memberikan perhatian aktif pada kebutuhan dan keinginan mereka.
  2. 2. Perawatan: Memberikan perawatan dan dukungan praktis seperti merawat pasangan saat sakit, membantu dalam tugas-tugas rumah tangga, atau membantu dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka.
  3. 3. Dukungan emosional: Menyediakan tempat yang aman bagi pasangan untuk berbagi perasaan, memberikan dukungan emosional, mendengarkan dengan empati, dan membantu mengatasi stres dan tantangan hidup.
  4. 4. Mendukung pertumbuhan dan perkembangan: Mendorong pasangan untuk mencapai tujuan pribadi mereka, mendukung minat dan hobi mereka, dan membantu mereka dalam pencapaian pribadi dan perkembangan.

Meskipun mothering memiliki banyak aspek positif dalam membesarkan anak dan dalam hubungan romantis, ada beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi jika perilaku mothering tidak seimbang atau terlalu dominan. Beberapa dampak negatif potensial dari mothering yang berlebihan adalah:

  1. 1. Ketergantungan yang berlebihan: Jika seorang pasangan terlalu terbiasa dengan mothering yang berlebihan, mereka dapat mengembangkan ketergantungan emosional atau ketergantungan terhadap pasangan mereka. Hal ini dapat menghambat perkembangan kemandirian dan kebebasan individu dalam hubungan.
  2. 2. Ketidakseimbangan kekuasaan: Jika salah satu pasangan secara dominan berperilaku dalam gaya mothering yang berlebihan, ini dapat menciptakan ketidakseimbangan kekuasaan dalam hubungan. Pasangan yang menerima mothering berlebihan mungkin merasa tidak berdaya atau merasa kurang mampu mengambil keputusan dan bertindak secara mandiri.
  3. 3. Rasa terbebani: Pasangan yang secara konstan diperlakukan dengan mothering yang berlebihan mungkin merasa terbebani atau terkekang oleh perhatian yang terlalu banyak. Mereka mungkin merasa kehilangan kebebasan pribadi dan merasa sulit untuk mengungkapkan keinginan atau memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
  4. 4. Rasa frustasi dan perasaan rendah diri: Jika seorang pasangan merasa bahwa mereka selalu diperlakukan sebagai anak yang harus dipelihara, mereka mungkin merasa frustasi atau memiliki perasaan rendah diri. Mereka mungkin merasa tidak diakui sebagai pasangan dewasa yang mampu mengambil tanggung jawab dan membuat keputusan sendiri.
  5. 5. Penurunan kualitas hubungan: Jika mothering menjadi terlalu dominan dalam hubungan, hal ini dapat mengganggu keseimbangan dan keintiman yang sehat. Pasangan mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang setara, di mana kedua pihak memiliki peran dan tanggung jawab yang seimbang.

Penting untuk mencapai keseimbangan yang sehat dalam hubungan, termasuk dalam hal mothering. Pasangan harus saling menghormati, mendukung, dan memberikan ruang bagi pertumbuhan individu masing-masing. Komunikasi yang jujur dan terbuka tentang kebutuhan dan harapan dapat membantu menghindari dampak negatif dari mothering yang berlebihan.


writer : Dewi Arianti