INTEGRASI MOTIF EKONOMI DAN KEBENCANAAN PADA WISATA ALAM
Author: Meisyaroh CW
(Peneliti CPDS Indonesia)
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di kawasan Cincin Api Pasifik, memiliki kerentanan yang tinggi terhadap berbagai bencana alam (Hargono et al., 2023). Bencana adalah peristiwa yang mengganggu kondisi normal serta menyebabkan dampak kepada masyarakat (Hakam, 2019). Posisi geografis Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng tektonik utama – Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik – menjadikan Indonesia sangat rawan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi (Amanah et al., 2017). Selain itu, kondisi iklim tropis dengan curah hujan tinggi sering menyebabkan banjir dan tanah longsor. Kombinasi faktor-faktor ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan risiko bencana alam tertinggi di dunia. Selain bencana geologis, Indonesia juga rentan mengalami bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan (Choo & Yoon, 2024; Riyanto, 2014). Musim hujan yang intens, terutama di daerah-daerah padat penduduk seperti Jakarta, sering menyebabkan banjir yang mengganggu aktivitas ekonomi dan kehidupan sehari-hari. Tanah longsor sering terjadi di daerah perbukitan dan pegunungan, yang diperparah oleh deforestasi dan perubahan tata guna lahan. Kekeringan juga menjadi masalah serius di beberapa wilayah, mengganggu pertanian dan ketahanan pangan (Amanah et al., 2017).